Delicious LinkedIn Facebook Twitter RSS Feed

Melihat sesuatu dari sisi lain

Kadang-kadang kita mlihat sesuatu dengan cara kita sendiri, tanpa berusaha memahami bagaimana orang lain berpikir. Kadang kita dengan seenaknya berkata kalau kita benar dan orang lain salah. Keegoisan manusia kadang memaksa kita menyukai satu hal karena penilaian publik bukan penilaian kita sendiri, padahal hal itu bukan hal yang kita sukai.

Hal-hal seperti itu banyak terjadi di kehidupan yang sesungguhnya, dan sebagaimana keinginan dari manusia yang sadar, yang tidak ingin menyandarkan hidupnya pada manusia-manusia yang dengan egois menilai.

Kritik yang sangat bernilai, mari melihat film Ratatoullie. Seorang tikus yang memasak, di sebuah restoran ternama di prancis. Bagaimana seorang tikus bisa memasak? Padahal keberadaannya di sebuah restoran saja bisa membuat restauran tersebut kehilangan citranya di mata publik. Tikus kecil ini menyadarinya, bahwa ia seorang koki tapi ia juga seekor tikus, yang notabene adalah makhluk jorok dan menjijikan, menurut penilaian manusia. Adakah orang yang percaya kalau ia seekor tikus entah darimana, mengikuti kata-kata yang ia pegang selama hidupnya, bermimpi untuk memasak dan menjadikan sebuah restoran biasa menjadi begitu terkenal? Dan pada akhirnya, semua orang mengakui masakannya.

Atau dalam film how to train your dragon, bagaimana seorang naga ketakutan akan keberadaan manusia dan kontrasnya manusia juga takut akan keberadaan mereka. Mereka saling bunuh, saling ancam, dan terperangkap atas suatu harga diri dan keadaan yang membuat mereka tetap berada disitu dan tidak bisa pergi dari sana. Ketika ada satu manusia yang melihat naga sebagai dirinya sendiri yang sama takutnya dengan dia, dan akhirnya dia mengerti bagaimana perasaan naga-naga tersebut, akhirnya menjadi sebuah suara yang dimiliki oleh naga tersebut. Karena ia melihat sisi lain dari naga-naga yang sering dianggap menyeramkan.

Semudah itu, mereka mengkritik ketakutan manusia akan sesuatu yang mereka tidak kenal dan seenaknya menilai mereka bahwa mereka berbahaya dan diciptakan untuk menyakiti manusia, malah berakhir dengan kenyataan bahwa manusialah yang menjadi penghancur hal-hal yang bahkan mereka tidak tahu apa yang mereka hadapi. Keegoisan manusia yang menghancurkan semua hal yang mereka takuti, tanpa tahu ada berapa sisi yang harus dilihat dari sebuah hal. Sebelum mereka sadar dan menghancurkan sebuah koloni kehidupan, seperti yang telah terjadi kepada burung dodo dan binatang lain.

Jangan pernah termakan ketakutanmu. Kadang ada hal yang harus kau mengerti sebelum kau takut. Tapi ada juga hal-hal yang memang tidak perlu kau mengerti. Ada batas-batas didunia ini yang lebih baik tidak dapat ditemukan. Demi kebaikan manusia. Maka dari itu, cobalah untuk berpikir lebih luas, berpikir dari segala macam sisi kau melihat suatu hal, sebelum kau menghakimi hal tersebut. Mungkin karena itu juga kita memiliki pengadilan. Seperti pembuktian akan kebenaran dan sisi lain dari kejahatan. Mungkin seperti itu.

Entahlah, dunia terlalu luas untuk sepenuhnya dimengerti.

Asal-asalan

Aku bodoh sejak kecil. Tidak pernah tumbuh menjadi orang yang benar-benar pintar. Tapi aku orang  yang berusaha, dan aku cerdas. Karena aku menganggap cerdas adalah kata yang lebih tinggi daripada  pintar.  Pendapat pribadi saja, karena jika aku adalah orang sukses, yang akan kupekerjakan adalah  orang yang cerdas, bukan orang yang pintar, apalagi tekun.  Bukannya pemilih. Banyak alasan pribadi.  Dan aku benci penjilat,orang yang hidup seakan-akan dari mulut dan lidahnya.

Tidak boleh terlalu lama berbicara tentang diri sendiri, nanti kehidupanmu akan terpusat pada dirimu  sendiri, dan itu akan membuatmu hidup hanya dengan dirimu sendiri.

Kepercayaan dirimu, tidak perlu kau sandingkan dengan kemunafikanmu, atau ketakutanmu. Karena  menjadi percaya diri adalah tentang caramu menghargai diri sendiri, caramu membawa dirimu sendiri  dalam sebuah pergaulan. Perlakukan dirimu sendiri dengan baik. Itulah percaya diri.

Jadi jangan salahkan diri sendiri jika kau tidak percaya diri. 

dan jangan lupa  untuk menghargai orang lain. karena caramu memperlakukan mereka akan mereka balas dengan persis sama. 

begitulah hidup. lebih mudah jika kau menghargai hidup dengan hidup dengan penghargaan, maka orang lain akan menghargaimu balik. jika kau menilai seseorang sebagai sampah. dan semua orang menganggapmu jauh lebih rendah daripada sampah.

mom said, I’m perfect. every mom does.

My mom said that I falling in love with a perfect person. She said I like some guy with good abs, tall and handsome. She said that I always fall in love with someone with money. She said I’m as perfect as he, who I am falling in love with.

 

The truth is, mother, I liking them because they’re your favorite kind of guy. That was the ideology of guy I must marry with. The perfect kind of guy.

 

But mom, I have always falling in love with someone, that not even close to your type. I’m falling in love with him, he isn’t that handsome. He isn’t rich. He is not the safest bet. But I love him, mother. Ignoring the facts that he isn’t even accepting me. Also that he’s as old as you, mother. And the fact that he has 2 children.

 

I can’t tell you about him mother, I just can’t. I like to pretend that the kind of guy I like, is just the same type of guy you’ve ever want me to meet. That’s much easier.

You know mother, I’m just as perfect as him. I’m still, until now, falling in love with him. And you would never accept that. Can you deal with it, mother?