"kita bertemu lagi..." kata laki-laki
berkacamata yang tidak dikenal oleh Woo hyun.
Tapi
laki-laki itu tetap mengajaknya bicara.
"kudengar kau mengalami kecelakaan yang hebat. Apa
kau sudah baik-baik saja? Apa kau masih mengenaliku? Kim Woo hyun?"
Jo Hyoen min
tetap tersenyum dan dengan nada suara sedikit menuntut polisi di hadapannya ini
mengenalinya. Hyoen min takut, sangat takut, setelah satu tahun tidak bertemu, Woo
hyun mengalami luka yang membuatnya melupakan kenangan mereka. Senyumnya
memudar melihat Woo hyun tetap melihatnya dengan tatapan curiga, seperti baru
pertama kali mengenalnya. Tidak. Ini tidak boleh terjadi. Ia tidak tahu
bagaimana Hyoen min tersiksa karena tidak bisa mengunjunginya di rumah sakit.
Setahun penuh. Setelah bertemu kembali dari penantian yang menyiksa, ternyata
ia dilupakan.
"kerja bagus... Letnan kim Woo hyun. Dari dulu kau
masih tetap hebat." dengan suara nyaris bergetar jika ia tidak menahannya.
Ia membalikkan
badannya dan berjalan senormal yang ia bisa. Daripada mendengar bahwa ia
menempatkan Woo hyun dalam bahaya, ini lebih mengerikan. Karena ia sadar bahwa
ialah yang menyakiti laki-laki bertubuh indah itu. Dan sekarang ia harus
menanggung konsekuensinya.
Sampai di
ruangannya yang dingin dan luas, Hyoen min melepas kacamatanya dan menghapus
air matanya. Ia berdiri menghadap jendela berusaha melihat Woo hyun yang pergi
meninggalkan gedungnya. Ia membuat kehebohan di perusahaannya sendiri hanya
agar dapat melihatnya. Kekasihnya yang ia cintai.
"memiliki kuasa yang hebat membuatmu terkucil,
begitu kan ayah? Kau tidak bisa menunjukan kelemahanmu atau orang lain akan
menanggung akibatnya untukmu." ia menahan perih, berbicara dengan kaca
yang membatasinya dari Woo hyun.
Tidak ada yang
boleh tahu, bahwa Woo hyun adalah kekasihnya, atau ia akan terancam bahaya.
Hyoen min tahu betul seperti apa dunianya. Dan woo hyun hanya akan terluka jika
menjalin hubungan dengannya. Jadi lebih baik seperti ini, dan Hyoen min akan
menunggu, sampai ia menemukan Woo hyun yang dulu ia kenal, yang menghangatkan
pelukannya, dan menjadi satu-satunya rahasianya yang paling indah dan ia jaga.
****